Peralatan Plambing

Definisi Peralatan Plambing
Istilah alat plambing digunakan untuk semua peralatan yang dipasang di dalam ataupun diluar gedung, untuk menyediakan air panas atau air dingin dan untuk mengeluarkan air buangan. Dan untuk lebih sederhananya, alat plambing merupakan peralatan yang dipasang pada:
1. Ujung akhir pipa yang berfungsi untuk memasukkan air.
2. Ujung awal pipa yang berfungsui memasukkan air.
Peralatan Plambing dibuat dari bahan-bahan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Tidak menyerap air/sedikit sekali menyerap air.
2. Mudah dibersihkan.
3. Tidak berkarat dan tidak mudah aus.
4. Relatif mudah.
5. Alat Plambing mudah dipasang.

Biasanya, bahan yang sering digunakan adalah porselen, besi atau baja yang dilapisi email, berbagai jenis plastik dan baja tahan karat. Untuk bagian alat plumbing yang tidak atau jarang kena air, ada juga yang menggunakan kayu sebagai bahannya. Alat Plambing yang tergolong mahal dan mewah menggunakan marmer berkualitas tinggi. Sedangkan bahan lain yang saat ini mulai banyak digunakan terutama untuk membuat bak mandi (bathtub) adalah FRP atau resin poliester yasng diperkuat dengan anyaman serat gelas.

Fungsi Peralatan Plambing
Fungsi dari peralatan plambing antara lain :
1. Untuk menyediaklan air bersih ke tempat-tempat yang diinginkan dengan cukup.
2. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa memberikan pencemaran bagi bagian-bagian yang lainnya.

Fungsi pertama terjadi pada sistem penyediaan air bersih dan yang kedua oleh sistem pembuangan. Dahulu, tujuan utama dari sistem penyediaan air adalah untuk menyediakan air yang cukup berlebihan. Tapi pada saat ini, ada pembatasan pada pemakaian air karena pertimbangan penghematan energi dan adanya keterbatasan sumber energi. Apalagi saat ini tidak diperbolehkan untuk membuang air buangan baik oleh limbah domestik maupun limbah industri langsung ke sdalam saluran pembuanganatau bahkan ke dalam badan air. Hal itu terjadi karena untuk melindungi lingkungan dan manusia sdari berbagai pencemaran lingkungan yang dapat berdampak negatif bagi manusia, baik itu menimbulkan penyakit ,bau yang tidak enak atau yang lainnya.

Jenis-jenis Peralatan Plambing
Peralatan Plambing dapat dibedakanberdasarkan fungsinya menjadi :
- Peralatan Plambing dalam artian khusus :
a. Peralatan untuk penyediaan air bersih/air minum
b. Peralatan untuk penyediaan air panas
c. Peralatan untuk pembuangan dan vent
d. Peralatan saniter (plumbing fixtures)
- Peralatan Plambing dalam artian yang lebih luas :
a. Peralatan untuk pemadam kebakaran
b. Peralatan untuk mengelola air kotor
c. Peralatan penyediaan gas
d. Peralatan dapur
e. Peralatan untuk mencuci (laundry)
f. Peralatan pengelola sampah
g. Berbagai instalasi yang lainnya
Hal tersebut terakhir meliputi instalasi pipa untuk menyediakan zat asam, zat lemas, udara kempa, air murni, air steril, dan juga perpipaan vakum (untuk menyedot). Dan ada juga yang menyebutkan bahwa alat plumbing meliputi peralatan Plambing dalam artian khusus ditambah dengan peralatan-peralatan untuk pemadam kebakaran, pengolahan air kotor dan penyediaan gas.

Prinsip Dasar Instalasi Plambing

Dalam perencanaan dan pemasangan alat plambing ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal-hal ini tidak dapat diabaikan keberadaannya, karena mampu mengurangi (menurunkan) kemanfaatannya dari sistem dan dapat mengganggu konstruksi gedung. Prinsip-Prinsip itu adalah :
1. Konsep denah alat plambing
Konsep denah alat plambing selain mempertimbangkan pemakaian energi secara keseluruhan yang perlu dijadikan dasar peletakan alat plambing adalah segi arsitektual bangunan atau dapat disebut sebagai aspek estetika tata ruang bangunan.
2. Perlindungan konstruksi gedung
Perlindungan konstruksi gedung dilakukan karena adanya pembebanan akibat pemasangan pipa dan perlengkapannya. Untuk keperluan tersebut pipa tidak boleh langsung dipasang menembus bagian konstruksi sepertoi pondasi, balok, atau dinding. Oleh karena itu dibuatlah selubung (sleeve) yang terpasang pada tempat dimana pipa menembus.
3. Perlindungan pipa dari kerusakan
Perlindungan pipa dari kerusakan penting diperhatikan karena dapat mempengaruhi kualitas air yang didistribusikan. Beberapa kerusakan yang dapat terjadi adalah korositas, yang menyebabkan perkaratan biasaanya terjadi pada pipa besi. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian lapiasan aspal atau cat untuk menahan karat.
4. Perencanaan sistem plambing yang baik
Perencanaan sistem plambing yang baik adalah memperhatikan pemasangan katup untuk pengeluaran udara sehingga tidak menimbulakan penyumbatan. Perlakuan pemasangan pipa baik yang lurus dan pipa yang melengkung haruslah berbeda. Misalnya, pada pipa yang mendatar keatas dibuat agak miring (searah aliran).
5. Perencanaan sistem pembuangan
Perencanaan sistem pembuangan untuk mencegah pipa dari tersumbatnya dan kerusakan pipa akibat turbulensi aliran, maka kemiringan pipa dibuat sama atau lebih dari diameter pipa.

Sistem penyediaan air bersih meliputi berbagai peralatan seperti tangki air bawah tanah (ground reservoar), tangki atas atap (roof tank), pompa, perpipaan dan aksesoris lainnya. Dengan peralatan-peralatan seperti ini yang dirancang dan dipasang dengan baik diharapkan aliran air baik untuk air bersih maupun air buangan dapat dialirkan tanpa hambatan.
Pada dasarnya ada dua sistem pengaliran air dalam gedung, yaitu:
1. Sistem Pengaliran Air Keatas
Pipa utama dipasang dari tangki atas ke bawah sampai langit-langit lantai terbawah gedung dan bercabang tegak ke atas untuk melayani lantai-lantai atasnya, lantai terbawah memiliki langit yang lebih tinggi sehingga memudahkan dalam pemasangan pipa.
2. Sistem Pengaliran Kebawah
Pipa utama dipasang dari tangki atas mendatar dalam langit-langit teratas gedung dan dibuat cabang-cabang tegak ke bawah untuk melayani lantai-lantai di bawahnya. Pada sistem ini diperlukan ruang yang cukup dalam langit-langit teratas untuk memasang pipa utama secara mendatar, serta ruang yang cukup pula untuk perawatan dan pemeliharaan, operasi penyetelan katup-katup pada pipa tegak ke bawah.

Peralatan Saniter
Peralatan saniter seperti kloset, peturasan, dan bak cuci tangan umumnya dibuat dari bahan porselen atau keramik. Bahan ini sangat populer karena biayanya dalam hal ini pembuatanya cukup murah, dan ditinjau dari segi sanitasi sangat baik.
Beberapa jenis peralatan saniter antara lain :
1. Kloset, dibagi dalam beberapa golongan menurut kontruksinya :
a. Tipe Wash-Out
Tipe ini adalah yang paling tua dari jenis kloset duduk. Tipe ini sekarang dilarang di Indonesia karena kontruksinya berdampak pada timbulnya bau yang tidak sedap akibat penggelontoran yang tidak sempurna.
b. Tipe Wash-Down
Tipe ini lebih baik daripada wash-out, bau yang timbul akibat sisa kotoran lebih sedikit jika dibandingkan dengan tipe wash-out.
c. Tipe Siphon
Tipe ini mempunyai kontruksi jalannya air buangan yang lebih rumit dibandingkan dengan tipe wash-down, untuk sedikit menunda aliran air buangan tersebut sehingga timbul efek siphon. Bau yang dihasilkan lebih berkurang lagi pada tipe ini.
d. Tipe Siphon-jet
Tipe ini dibuat agar menimbulkan efek siphon yang lebih kuat, dengan memancarkan air dalam sekat melalui suatu lubang kecil searah aliran air buangan. Tipe siphon-jet ini menggunakan air penggelontor lebih banyak.
e. Tipe Blow-Out
Tipe ini sebenarnya dirancang untuk menggelontor air kotor dengan cepat, tapi akibatnya membutuhkan air dengan tekanan sampai 1 kg/cm2, dan menimbulkan suara berbisik.
2. Peturasan
Ditinjau dari kontruksinya, peturasan dapat dibagi seperti kloset, di mana yang paling banyak digunakan adalah tipe wash-down. Untuk tempat-tempat umum, sering dipasang peturasan berbentuk mirip “talang” terbuat dari porselen, plastik, atau baja tahan karat, dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Dalamnya talang 15 cm atau lebih.
b. Pipa pembuangan ukuran 40 mm atau lebih dan dilengkapi dengan saringan.
c. Pipa penggelontor harus diberi lubang-lubang untuk menyiram bidang belakang talang dengan lapisan air.
d. Laju aliran air penggelontor dapat ditentukan dengan menganggap setiap 45 cm panjang talang ekivalen dengan satu peturasan biasa.

Fitting Saniter
Beberapa jenis fitting saniter antara lain :
1. Keran air, ada beberapa macam yaitu :
a. Keran air yang dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.
b. Keran air yang dapat dibuka tetapi akan menutup sendiri, misalnya untuk cuci tangan.
c. Keran air yang laju alirannya diatur oleh ketinggian muka air, yaitu keran atau katup pelampung.
2. Katup gelontor dan tangki gelontor
a. Katup gelontor berfungsi mengatur aliran air penggelontor, untuk kloset dan peturasan.
b. Tangki gelontor, dibuat dari plastik, ada yang otomatis dan ada juga yang harus dijalankan oleh orang.